Tampilkan postingan dengan label Indonesiaku. Tampilkan semua postingan
Jasa Pencucian Uang
Anda bingung cuci uang 1 Milyar s/d puluhan trilyun trilyun, hubungi saja 081sekiansekian....
Pencucian uang (Inggris:Money Laundering) adalah suatu upaya perbuatan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang/dana atau Harta Kekayaan hasil tindak pidana melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau Harta Kekayaan tersebut tampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah/legal.
Pada umumnya pelaku tindak pidana berusaha menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan yang merupakan hasil dari tindak pidana dengan berbagai cara agar Harta Kekayaan hasil kejahatannya sulit ditelusuri oleh aparat penegak hukum sehingga dengan leluasa memanfaatkan Harta Kekayaan tersebut baik untuk kegiatan yang sah maupun tidak sah. Oleh karena itu, tindak pidana Pencucian Uang tidak hanya mengancam stabilitas dan integritas sistem perekonomian dan sistem keuangan, melainkan juga dapat membahayakan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pencucian Uang umumnya dilakukan melalui 3 (tiga) langkah tahapan:
langkah pertama yakni uang/dana yang dihasilkan dari suatu kegiatan tindak pidana/kejahatan di ubah ke dalam bentuk yang kurang atau tidak menimbulkan kecurigaan melalui penempatan kepada sistem keuangan dengan berbagai cara (tahap penempatan/placement).
langkah kedua adalah melakukan transaksi keuangan yang kompleks, berlapis dan anonim dengan tujuan memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya ke berbagai rekening sehingga sulit untuk dilacak asal muasal dana tersebut yang dengan kata lain menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan hasil tindak pidana tersebut (tahap pelapisan/layering).
langkah ketiga (final) merupakan tahapan dimana pelaku memasukkan kembali dana yang sudah kabur asal usulnya ke dalam Harta Kekayaan yang telah tampak sah baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai bentuk kekayaan material maupun keuangan, dipergunakan untuk membiayai kegaiatan bisnis yang sah ataupun untuk membiayai kembali kegiatan tindak pidana (tahap integrasi).
INFO Nomor Polisi Kendaraan Pejabat Penting di Indonesia

DILARANG MELARANG - Mobil dinas pejabat negara memiliki plat nomor khusus. Jika pada saat pejabat tersebut bertugas ke wilayah di luar ibukota RI atau kunjungan dinas ke luar negeri, maka plat nomor tersebut akan dipasangkan pada mobil yang dinaiki oleh pejabat bersangkutan.
Berikut adalah daftar nomor polisi untuk kendaraan pejabat penting di Indonesia:
* RI 1: Presiden
* RI 2: Wakil Presiden
* RI 3: Istri/suami presiden (Ibu Negara / Bapak Negara)
* RI 4: Istri/suami wakil presiden (Wakil Ibu Negara / Wakil Bapak Negara)
* RI 5: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
* RI 6: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
* RI 7: Ketua Dewan Perwakilan Daerah
* RI 8: Ketua Mahkamah Agung
* RI 9: Ketua Mahkamah Konstitusi
* RI 10: Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
* RI 11: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
* RI 12: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
* RI 13: Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
* RI 14: Menteri Sekretaris Negara
* RI 15: Sekretaris Kabinet
* RI 16: Menteri Dalam Negeri
* RI 17: Menteri Luar Negeri
* RI 18: Menteri Pertahanan
* RI 19: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
* RI 20: Menteri Keuangan
* RI 21: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
* RI 22: Menteri Perindustrian
* RI 23: Menteri Perdagangan
* RI 24: Menteri Pertanian
* RI 25: Menteri Kehutanan
* RI 26: Menteri Perhubungan
* RI 27: Menteri Kelautan dan Perikanan
* RI 28: Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
* RI 29: Menteri Pekerjaan Umum
* RI 30: Menteri Kesehatan
* RI 31: Menteri Pendidikan Nasional
* RI 32: Menteri Sosial
* RI 33: Menteri Agama
* RI 34: Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
* RI 35: Menteri Komunikasi dan Informatika
* RI 36: Menteri Negara Riset dan Teknologi
* RI 37: Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
* RI 38: Menteri Negara Lingkungan Hidup
* RI 39: Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
* RI 40: Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
* RI 41: Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
* RI 42: Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas
* RI 43: Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
* RI 44: Menteri Negara Perumahan Rakyat
* RI 45: Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
* RI 46: Jaksa Agung
* RI 47: Panglima Tentara Nasional Indonesia
* RI 48: Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
* RI 49: Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
* RI 52: Wakil Ketua DPR
* RI 59: Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
Catatan: Nomor kendaraan Pejabat Negara / Menteri sering berganti, hal ini disesuaikan dengan jumlah anggota Kabinet. Misalnya pada Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014) Jabatan Sekretaris Kabinet bukan setingkat menteri, sehingga Nomor Kendaraan untuk beberapa menteri berubah. Sebagai contoh saat ini Kepala BIN menggunakan RI 49.
Mengenal Kesenian Mistis di Nusantara
1. Debus

Debus sering dipertontonkan dalam acara kebudayaan atau upacara adat. Beragam atraksi yang terkenal seperti memakan api, mengiris bagian tubuh dengan pisau atau golok, juga menyiram tubuh dengan air keras. Tak hanya itu, ada pula memasukkan jarum kawat ke kulit hingga tembus, membakar tubuh, berguling di atas serpihan kaca atau beling, juga menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya. Semua itu dilakukan tanpa terluka atau berdarah sama sekali.
2. Sintren
Pertama, gadis itu dililit tali dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sebuah kurungan ayam seukuran manusia sudah disiapkan dengan dibungkus kain batik hitam. Si gadis lantas dibaringkan di atas tikar, dibungkus lantas didorong masuk ke dalam kurungan ayam. Di sinilah prosesi Sintren dimulai. Dua sinden mendendangkan lagu dalam bahasa Cirebon.
Kemenyan dibakar, penari menabur bunga. Saat kurungan ayam diangkat, ajaib, gadis yang dililit itu sudah berubah penampilan. Biasanya si gadis memakai baju penari berwarna merah, kain batik hitam, dengan mahkota dan kacamata hitam. Si gadis lantas menari dalam kondisi trance.
Salah satu bagian yang menarik dalam prosesi ini adalah jatuhnya sang penari saat dilempar uang. Setiap penonton melempar uang ke tubuhnya, sang penari pun ambruk. Sang penjaga sigap menangkap, lantas pria berbaju hitam meniup wajah penari Sintren. Dia pun menari lagi, bak wayang di tangan dalang.
Konon, kesenian ini berasal dari kisah Sulandono yang memadu kasih dengan Sulasih. Hubungan itu tak mendapat restu dari ayah Sulandono, Ki Burekso. Akhirnya, Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian, pertemuan di antara keduanya masih berlanjut di alam gaib.
Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi Rantamsari yang memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih. Pada saat itu juga, Sulandono yang sedang bertapa dipanggil roh ibunya untuk menemui Sulasih. Konon sejak saat itulah setiap diadakan pertunjukan Sintren, penari dimasuki roh bidadari.
3. Bambu Gila
Tak hanya berat, bambu ini juga bergoyang ke kanan dan ke kiri tanpa kendali. Bambunya bergerak mengikuti alunan musik perkusi. Pertunjukan baru selesai ketika sang dukun kembali merapal mantera, dan mengembalikan "nyawa" bambu itu seperti semula.
4. Kuda Lumping
Biasanya, atraksi Kuda Lumping memang sebatas parade yang menceritakan kegagahan pasukan berkuda Pangeran Diponegoro menghadapi penjajah Belanda. Namun aslinya, atraksi Kuda Lumping juga menyuguhkan pertunjukan kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis. Hampir sama seperti debus.
Kuda Lumping seringkali dilengkapi atraksi yang membuat bulu kuduk merinding. Mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, juga berjalan di atas bara api. Secara tidak langsung, hal ini menceritakan aspek non-militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda dulu.
Pertunjukan gamelan menjadi musik pengiring dalam atraksi Kuda Lumping. Ada kendang, kenong, gong, dan slompret (seruling dengan bunyi melengking). Sajak-sajak yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya berisikan imbauan agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan selalu ingat pada Sang Pencipta.
Walaupun berasal dari tanah Jawa, Kuda Lumping paling banyak ditemukan di Jawa Timur. Malang, Nganjuk, Tulungagung, dan berbagai kota lain menjadi rumah bagi tradisi turun-temurun ini. Atraksi Kuda Lumping biasa digelar saat upacara adat, menyambut tamu kehormatan, juga sebagai ucapan syukur atas karunia Tuhan YME.
5. Reog
Reog biasa dipentaskan dalam upacara adat, pernikahan, dan hari-hari besar Nasional. Reog terdiri dari 2-3 tari pembukaan. Pertama, 6-8 pria berpakaian serba hitam dipoles wajahnya dengan warna merah. Mereka menggambarkan sosok singa pemberani.
Berikutnya, 6-8 gadis menaiki kuda. Mereka tidak benar-benar "gadis", hanya laki-laki yang berpakaian wanita. Pada tari pembukaan ketiga, seorang anak kecil membawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan.
Setelah tari pembukaan selesai, adegan inti pun dimainkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, yang ditampilkan biasanya cerita pendekar.
Adegan terakhir adalah yang paling terkenal. Penari memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota terbuat dari bulu merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kilogram. Hebatnya, penari itu tampak tak keberatan sama sekali. Di sinilah peran 'mahluk kedua' dalam tarian Reog. Penari biasanya puasa dan bertapa beberapa hari sebelum berlangsungnya pertunjukan.
Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning. Namun di tengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh Warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tarian Reog).
Warok memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan trance saat mementaskan tariannya.
referensi artikel : travel.detik.com
ilustrasi gambar : wikimedia.org
by nagapasha.blogspot.com
Tips MUDIK Aman Terhindar dari GENDAM dan PEMBIUSAN

Seketika anda akan tidak sadar dan saat tersadar harta anda bisa raib dibawa kabur penjahat.
Berikut tips Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar supaya anda tidak menjadi korban pembiusan dan gendam baik saat mudik atau pun balik.
1. Pemudik sebaiknya jangan lekas percaya kepada orang yang sama sekali yang belum anda kenal.
2. Selama perjalanan pulang ke kampung halaman, pemudik harus banyak dzikir, jangan jalan sendirian, dan saling mengingatkan satu dengan yang lain.
3. Jangan mudah menerima makanan atau minuman kaleng, sebab bisa saja makanan dan minuman itu sudah diracun.
4. Kenali modus-modus pelaku pembiusan. Pelaku biasanya beraksi di tempat yang ramai pemudik. Modus operandinya berpura-pura mengajak bicara. Setelah merasa akrab, pelaku biasanya menawarkan minuman kaleng atau makanan yang sudah diberi obat tidur. Setelah anda meminumnya, anda akan tidak sadarkan diri, lalu harta anda akan dibawa lari pelaku.
5. Bila ada masyarakat yang mengetahui korban pembiusan, segeralah laporkan ke kantor polisi atau ke posko keamanan terdekat.
Menurut, Baharudin pelaku pembiusan dan gendam merupakan pemain lama yang biasa beraksi. Jadi modusnya sebenarnya sudah bisa diketahu.
"Tapi tidak tertutup kemungkinan pula, wajah-wajah pelaku baru bermunculan. Untuk bisa mengetahuinya, tentu para pelaku pembiusan harus ditangkap lebih dulu," jelas Baharudin.
Berdasarkan data yang dihimpun, kasus kejahatan denga cara membius korbanya terakhir kali terjadi di Tanjungpriok. Dua orang kuli yang hendak mudik ke Indramayu tak sadarkan diri setelah meminum kopi yang dicampur obat tidur sama pelakunya.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
http://nagapasha.blogspot.com
Semangat 17 Agustus di Bulan RAMADHAN

Negara ini kini sudah berusia 67 tahun. Usia yang tidak muda lagi. Bangsa ini telah melewati dinamika kehidupannya dalam mengantisipasi ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan. Tantangan dari aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Itu semua memberikan pengalaman berharga untuk menatap ke depan untuk mencapai tujuan negara.
Bangsa ini sungguh bersyukur memiliki Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pancasila yang berasal dari nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Namun nilai-nilai luhur budaya mulai luntur diterjang KEEGOISAN beberapa kelompok keagamaan tertentu. Ingat negara ini bukanlah hanya terdiri dari agama ISLAM saja, HARGAILAH 5 AGAMA LAINNYA.
KITA SETIAP PAGI MEMUKUL GENDANG DAN BERTERIAK SAHUR KERAS2 KELILING KOTA PUN MEREKA TIDAK PERNAH MEMPROTES KITA. KARENA MEREKA MENGERTI ITU ADALAH TRADISI DARI AGAMA ISLAM. ITU NAMANYA TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA.
LANTAS KENAPA RUMAH MAKAN BUKA DI SIANG HARI HARUS DI TUTUP DAN DIRUSAK???
Kalau pun mereka tidak berpuasa karena tidak tahan godaan makanan, ya itu DOSA NYA MEREKA SENDIRI, nanti ALLAH yang menghukum,bukan UMAT ISLAM yang menghakimi...!!
Karena Puasa itu kan salah satu ujian untuk menahan hawa nafsu dan godaan. Jika semua rumah makan tidak boleh buka pada siang hari, apa gunanya aturan puasa harus menahan nafsu..! Kasian juga kan mereka non muslim yg tidak bisa masak, mau makan dimana mereka. Disini nilai toleransi kita sebagai umat beragama..! ISLAM ITU INDAH, bukan menginjak yang LEMAH.
Ingat sejarah hijrah Rasullulah dan isi dari Piagam Madinah..!
"...Aku tidak akan mengislamkan negeri ini (jazirah arab) tapi aku akan mengislamkan hati penduduk disini, barang siapa yang menganiaya penduduk non muslim, maka sama saja dia telah menaniayaku dan meludahi agamaku..."
Jadi Kesimpulannya dengan Semangat Kemerdekan RI di Bulan RAMADHAN ini mari kita lebih menghargai Agama lain, Dan Pancasila sebagai ideologi bangsa HARUS LEBIH DIPAHAMI LAGI.
http://nagapasha.blogspot.com
Download Peta Mudik Terbaru
Berikut ini link download peta mudik terbarunya lengkap dengan tips dan trik mudik, nomer telpon penting, dll:
Format pdf
Format Jar cocok untuk Ponsel/Hp
Semoga berguna untuk sobat nanti saat mudik dan arus balik,
Hati2lah di jalan saat mudik nanti ya...
Gara-Gara Menulis Buku Lumpur Lapindo
Ali Azhar Akbar, penulis buku 'Lumpur Lapindo File: Konspirasi SBY-Bakrie' sudah tiga hari menghilang tanpa ada kabar. Ia pun harus absen menghadiri roadshow bedah bukunya di Bandung, Jumat (22/6/2012). Sebelumnya, Ali dikabarkan menerima sejumlah teror terkait dengan buku dan sidang uji pasal tentang Lumpur Lapindo ke Mahkamah Konstitusi.
Hal itu diungkapkan Kusairi, Direktur Publishing Indo Petro saat ditemui dalam acara Diskusi Publik dan Bedah Buku 'Lumpur Lapindo File: Konspirasi SBY-Bakrie' di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Jumat (22/6/2012).
"Sudah 3 hari ini kami kehilangan kontak. Biasanya kami selalu komunikasi. SMS dijawab. Tapi ini sudah 3 hari handphone-nya mati. Kami sudah tanya ke keluarganya, tapi mereka juga tidak tahu. Sudah beberapa hari ini tidak pulang ke rumah," ujar Kusairi.
Ia pun mengaku khawatir atas keberadaan Ali, sebab sudah sepekan belakangan ini sang penulis itu menerima teror.
"Seminggu ini dia cerita, katanya menerima teror via SMS. Isi terornya ya terkait buku dan juga judisial review (uji pasal) ke MK," katanya. SMS yang didapat Ali misalnya "Lihat ya, nanti ya kita ketemu di Bandung," dan "Kalau revisi dikabulkan MK, siapa yang mau nanggung,"
Kusairi menjelaskan, Ali sudah 4 tahun mempersiapkan buku 'Lumpur Lapindo File: Konspirasi SBY-Bakrie' itu. Dia juga mengajukan uji pasal ke MK atas Pasal 18 UU Nomor 4 Tahun 2012 tentang APBN-P 2012 yang mengatur upaya penanggulangan lumpur Lapindo.
Terakhir, Kusairi mengaku bertemu dengan Ali usai sidang di MK pada Jumat lalu. Saat itu ia mengatakan akan ke Bandung pada Selasa (19/6/2012).
"Kami khawatir ada apa-apa. Karena sebelumnya belum pernah begini. Dua kota sebelumnya, Jakarta dan Jogjakarta lancar-lancar saja," tuturnya.
Ali merupakan alumni Teknik Perminyakan ITB, selama 4 tahun ia meneliti kasus lumpur Lapindo hingga akhirnya menelurkan buku setebal 449 halaman. Buku tersebut pertama kali diluncurkan sehari sebelum 6 tahun peringatan Lumpur Lapindo pada 28 Mei 2012 lalu. Cetakan pertamanya 15 ribu eksemplar.
Sumber : bandung.detik.com
Baca juga artikel ini Ternyata eh Ternyata ?
Mengenal Agama-Agama Asli Di Nusantara
Seorang petapa Jawa sedang bersamadhi di bawah pohon beringin di era Hindia Belanda 1916
Agama Asli Nusantara adalah agama-agama tradisional yang telah ada sebelum agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu masuk ke Indonesia.
Mungkin banyak di kalangan masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mengetahui bahwa sebelum agama-agama “resmi” (agama yang diakui); Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha, kemudian kini Konghucu, masuk ke Nusantara atau Indonesia, di setiap daerah telah ada agama-agama atau kepercayaan asli, seperti agama Sunda Wiwitan yang kini tersisa pada etnis Baduy di Kanekes (Banten); agama Sunda Wiwitan aliran Madrais, juga dikenal sebagai agama Cigugur (dan ada beberapa penamaan lain) di Kuningan, Jawa Barat; agama Buhun di Jawa Barat; Kejawen di Jawa Tengah dan Jawa Timur; agama Parmalim, agama asli Batak; agama Kaharingan di Kalimantan; kepercayaan Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara; Tolottang di Sulawesi Selatan; Wetu Telu di Lombok; Naurus di Pulau Seram di Propinsi Maluku, dll. Didalam Negara Republik Indonesia, agama-agama asli Nusantara tersebut didegradasi sebagai ajaran animisme, penyembah berhala / batu atau hanya sebagai aliran kepercayaan.
Hingga kini, tak satu pun agama-agama dan kepercayaan asli Nusantara yang diakui di Republik Indonesia sebagai agama dengan hak-hak untuk dicantumkan di KTP, Akta Kelahiran, pencatatan perkawinan di Kantor Catatan Sipil ,dsb. Seiring dengan berjalannya waktu dan jaman, Agama Asli Nusantara semakin punah dan menghilang, kalaupun ada yang menganutnya, biasanya berada didaerah pedalaman seperti contohnya pedalaman Sumatera dan pedalaman Irian Jaya.
Berikut Daftar Agama Asli Indonesia (kepercayaan)
~ Sunda Wiwitan (Kanekes, Banten)
Sunda Wiwitan (Bahasa Sunda: "Sunda permulaan", "Sunda sejati", atau "Sunda asli") adalah agama atau kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur (animisme dan dinamisme) yang dianut oleh masyarakat tradisional Sunda. Akan tetapi ada sementara pihak yang berpendapat bahwa Agama Sunda Wiwitan juga memiliki unsur monotheisme purba, yaitu di atas para dewata dan hyang dalam pantheonnya terdapat dewa tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang Kersa yang disamakan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Penganut ajaran ini dapat ditemukan di beberapa desa di provinsi Banten dan Jawa Barat, seperti di Kanekes, Lebak, Banten; Ciptagelar Kasepuhan Banten Kidul, Cisolok, Sukabumi; Kampung Naga; dan Cigugur, Kuningan. Menurut penganutnya, Sunda Wiwitan merupakan kepercayaan yang dianut sejak lama oleh orang Sunda sebelum datangnya ajaran Hindu dan Islam.
~ Agama Djawa Sunda (Kuningan, Jawa Barat)
Agama Sunda adalah kepercayaan sejumlah masyarakat yang tersebar di daerah Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Agama ini juga dikenal sebagai Cara Karuhun Urang (tradisi nenek moyang), agama Sunda Wiwitan ajaran Madrais atau agama Cigugur.
Agama Sunda ini dikembangkan oleh Pangeran Madrais dari Cigugur, Kuningan. Oleh pemerintah Belanda, Madrais belakangan ditangkap dan dibuang ke Ternate, dan baru kembali sekitar tahun 1920 untuk melanjutkan ajarannya.
~ Buhun (Jawa Barat)
~ Kejawen (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Kejawen (bahasa Jawa Kejawèn) adalah sebuah kepercayaan atau mungkin boleh dikatakan agama yang terutama dianut di pulau Jawa oleh suku Jawa dan suku bangsa lainnya yang menetap di Jawa.
Kejawen dalam opini umum berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa. Ciri khas utama agama Kejawen ialah adanya perpaduan antara animisme, agama Hindu dan Buddha. Namun pengaruh agama Islam dan juga Kristen nampak pula. Kepercayaan ini merupakan sebuah kepercayaan sinkretisme.
Penganut ajaran kejawen biasanya tidak menganggap ajarannya sebagai agama dalam pengertian seperti agama monoteistik, seperti Islam atau Kristen, tetapi lebih melihatnya sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang dibarengi dengan sejumlah laku (mirip dengan "ibadah"). Ajaran kejawen biasanya tidak terpaku pada aturan yang ketat, dan menekankan pada konsep "keseimbangan". Dalam pandangan demikian, kejawen memiliki kemiripan dengan Konfusianisme atau Taoisme, namun tidak sama pada ajaran-ajarannya. Hampir tidak ada kegiatan perluasan ajaran (misi) namun pembinaan dilakukan secara rutin.
~ Parmalim (Sumatera Utara)
Parmalim, adalah nama sebuah kepercayaan atau mungkin boleh dibilang agama yang terutama dianut di provinsi Sumatra Utara. Agama Parmalim adalah agama asli suku Batak.
~ Kaharingan (Kalimantan)
Kaharingan/Hindu Kaharingan adalah religi suku atau kepercayaan tradisional suku Dayak di Kalimantan. Istilah kaharingan artinya tumbuh atau hidup, seperti dalam istilah danum kaharingan belum (air kehidupan), maksudnya kepercayaan atau agama suku yang hidup dan tumbuh secara turun temurun dalam masyarakat Dayak di Kalimantan.
~ Tonaas Walian (Minahasa, Sulawesi Utara)
~ Tolottang (Sulawesi Selatan)
~ Wetu Telu (Lombok)
Wetu Telu (bahasa Indonesia:Waktu Tiga) adalah praktik unik sebagian masyarakat suku Sasak yang mendiami pulau Lombok dalam menjalankan agama Islam. Ditengarai bahwa praktik unik ini terjadi karena para penyebar Islam pada masa lampau, yang berusaha mengenalkan Islam ke masyarakat Sasak pada waktu itu secara bertahap, meninggalkan pulau Lombok sebelum mengajarkan ajaran Islam dengan lengkap. Saat ini para penganut Wetu Telu sudah sangat berkurang, dan hanya terbatas pada generasi-generasi tua di daerah tertentu, sebagai akibat gencarnya para pendakwah Islam dalam usahanya meluruskan praktik tersebut.
~ Naurus (pulau Seram, Maluku)
~ Aliran Mulajadi Nabolon
~ Marapu (Sumba)
Marapu adalah sebuah agama lokal yang dianut oleh masyarakat di Pulau Sumba. Agama ini merupakan kepercayaan yang memuja nenek moyang dan leluhur.
~ Purwoduksino
~ Budi Luhur
~ Pahkampetan
~ Bolim
~ Basora
~ Samawi
~ Sirnagalih
source from : http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_asli_Nusantara
Video Aksi Koboy Palmerah
Berikut ini Video Koboy Palmerah yang diunggah di Youtube
Yah begitulah wajah aparat negeri kita tercinta ini bro....
Mentang2 punya bedil seenaknya nakut-nakutin rakyat.
Ancaman Bencana Tsunami di Indonesia

Peta wilayah Indonesia Raya
Maka sudah selayaknya kita bersyukur kepada Allah atas anugerah ini. Betapa kayanya bangsa kita. Kalau kita duduk di tepi pantai, memandang ke arah laut lepas, maka kita akan sadar betapa kayanya bangsa kita ini. Di dalam laut itu tersimpan kekayaan sumberdaya hayati dan mineral yang tak terkira nilainya.

Betapa indahnya pantai nusantara
Tapi sadarkah kita, bahwa dibalik keindahan itu, dari tengah laut yang kita pandang itu, ada ancaman teror yang sangat mengerikan, yang senantiasa mengintai. Ancaman itu bisa datang tiba-tiba, kapanpun, mungkin di pagi yang cerah atau di malam yang melelapkan.
Ancaman ini bisa muncul di sepanjang kawasan pantai Indonesia, terutama pesisir barat Sumatera, pesisir selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, pesisir utara Papua, Maluku dan Sulawesi, serta pesisir timur Kalimantan. Kalau teror itu datang, dia akan menyisakan kegetiran, atas hancurnya harta benda dan terenggutnya jiwa.
Apakah ancaman teror itu? Ya, Tsunami.

Teror tsunami siap memangsa korban
Apakah itu Tsunami?
Tsunami berasal dari kata :
Tsu = Pelabuhan
Nami = Gelombang
Tsunami didefinisikan sebagai gelombang laut yang terjadi karena adanya gangguan impulsif pada laut. Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dalam arah vertikal (Pond and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995).
Perubahan bentuk tersebut disebabkan oleh tiga sumber utama, yaitu gempa tektonik, letusan gunung api, atau longsoran yang terjadi di dasar laut (Ward, 1982). Pada kasus yang spesifik, tsunami juga dapat ditimbulkan karena jatuhnya meteor raksasa di laut. Dari keempat sumber tersebut, gempa tektonik lebih dominan merupakan penyebab utama tsunami di Indonesia (Puspito dan Triyoso, 1994).
Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 misalnya muncul sebagai akibat terjadinya pergeseran lempeng samudera Indonesia yang menyebabkan gempa tektonik 9,4 skala richter. Tsunami ini melanda 10 negara di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Timur Afrika, menyebabkan lebih dari 283.100 orang tewas, 11.000 masih masuk daftar orang hilang, serta 1.126.900 orang kehilangan tempat tinggal. Korban terbesar adalah Indonesia. Korban tewas di Aceh saja tercatat tidak kurang dri 165.000 orang.

Pergerakan gelombang tsunami Aceh 26 Desember 2004
Sedangkan gempa karena letusan gunungapi Krakatau pada 27 Agustus 1883 menjadi pemicu munculnya tsunami setinggi 30 meter di Selat Sunda, yang menewaskan sekitar 36.000 orang ketika itu.

Pergerakan gelombang Tsunami Krakatau 27 Agustus 1883
Gelombang tsunami yang terjadi akibat deformasi di dasar laut memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Memiliki panjang gelombang sekitar 100-200 km atau lebih.
• Memiliki perioda 10-60 menit
• Kecepatan perambatan gelombang bergantung pada kedalaman dasar laut.

Pembentukan tsunami dilihat dari satelit

dimana : v = kecepatan gelombang ; g = percepatan gravitasi ; h = kedalaman laut
Gempa pembangkit tsunami biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Lokasi episenter terletak di laut.
• Kedalaman pusat gempa relatif dangkal, kurang dari 70 km.
• Memiliki magnitudo besar M > 7.0 SR
• Mekanisme pensesarannya adalah sesar naik (thrusting fault) dan sesar turun (normal fault)

Mekanisme pembentukan tsunami
Kedatangan tsunami sebenarnya dapat dikenali secara visual. Jika pantai mengalami surut tiba-tiba, segera setelah terjadi gempa, maka dipastikan akan terjadi tsunami. Maka tindakan yang harus dilakukan adalah segera menyelamatkan diri ke arah bukit terdekat atau zona evakuasi yang ditetapkan Pemerintah, jika ada.
Dari arah pantai, gulungan ombak laut yang datang, tidak bisa dibedakan antara gelombang karena angin dan gelombang karen tsunami. Hal ini yang menyebabkan kedatangan tsunami seringkali tidak cepat disadari.

Perbedaan mekanisme pembentukan gelombang laut karena angin dan tsunami
Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia
Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta.

Fasilitas Pusat Pemantau Gempa dan Tsunami BMKG
Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System - DSS).
Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelah gempa terjadi.
Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen:
1. Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.
2. Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut)
3. Integrasi dan Diseminasi Informasi
4. Kesiapsiagaan.
Sebuah Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah merupakan rangkaian sistem kerja yang rumit dan melibatkan banyak pihak secara internasional, regional, nasional, daerah dan bermuara di Masyarakat.
Sistem kerja InaTEWS
Apabila terjadi suatu Gempa, maka kejadian tersebut dicatat oleh alat Seismograf (pencatat gempa). Informasi gempa (kekuatan, lokasi, waktu kejadian) dikirimkan melalui satelit ke BMKG Jakarta. Selanjutnya BMG akan mengeluarkan INFO GEMPA yang disampaikan melalui peralatan teknis secara simultan. Data gempa dimasukkan dalam DSS untuk memperhitungkan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami. Perhitungan dilakukan berdasarkan jutaan skenario modelling yang sudah dibuat terlebih dahulu. Kemudian, BMKG dapat mengeluarkan INFO PERINGATAN TSUNAMI. Data gempa ini juga akan diintegrasikan dengan data dari peralatan sistem peringatan dini lainnya (GPS, BUOY, OBU, Tide Gauge) untuk memberikan konfirmasi apakah gelombang tsunami benar-benar sudah terbentuk. Informasi ini juga diteruskan oleh BMKG.
Dart Buoy telah disebar di 15 lokasi perairan Indonesia di kawasan berpotensi tsunami
BMKG menyampaikan info peringatan tsunami melalui beberapa institusi perantara, yang meliputi (Pemerintah Daerah dan Media). Institusi perantara inilah yang meneruskan informasi peringatan kepada masyarakat. BMKG juga menyampaikan info peringatan melalui SMS ke pengguna ponsel yang sudah terdaftar dalam database BMKG. Cara penyampaian Info Gempa tersebut untuk saat ini adalah melalui SMS, Facsimile, Telepon, Email, RANET (Radio Internet), FM RDS (Radio yang mempunyai fasilitas RDS/Radio Data System) dan melalui Website BMG (www.bmg.go.id).
Apakah Pemerintah peduli bagi keselamatan rakyat terhadap ancaman tsunami?
Pemerintah juga sebenarnya sudah melakukan sosialisasi mengenai tsunami di beberapa daerah. Tetapi sosialisasi ini tidak masif dan simultan. Hanya sekedar basa-basi, bahwa Pemerintah sudah berbuat sesuatu untuk rakyatnya.
Padahal yang seharusnya lebih difokuskan oleh Pemerintah adalah bagaimana tindakan darurat jika tsunami sudah terbentuk. Tidak cukup hanya dengan InaTEWS, urusan tsunami selesai.
Belajar dari Jepang, negeri sakura dengan sejuta gempa. Jepang diakui dunia karena kesigapan bangsa ini menghadapi gempa. Dengan sistem peringatan dini tsunami yang sudah maju, pembangunan sistem pembendung ombak di sepanjang pantai, sistem penyebaran informasi yang efektif dan sistem evakuasi tsunami yang sudah terpola, tak ayal tsunami 11 Maret 2011 yang lalu nyatanya meminta korban belasan ribu jiwa. Pertanyaannya, apa yang terjadi kalau Pemerintah Jepang memiliki setingkat 'kesigapan' Pemerintah Indonesia?
sumber : http://radenantareja.blogspot.com
Ternyata eh Ternyata?
Pembangun jalan arteri Porong pengganti ini sepenuhnya dibiayai dari APBN (sumber: Kompas.com)
Walaupun Partai Golkar bagian dari Setgab Partai Koalisi Pendukung Pemerintah, ketika Golkar mendukung kenaikan harga BBM dengan persyaratan tertentu (Pasal 7 ayat 6a UU APBN-P 2012) bukan berarti Golkar benar-benar murni konsisten memegang komitmen sebagai konsekuensi bagian dari Setgab itu. Juga bukan semata-mata demi kepentingan rakyat banyak sebagaimana sering dikoar-koarkan. Sebab ternyata ada “misteri” di balik dukungan tersebut. Atau, lebih tepatnya ada jual-beli dukungan di baliknya. Jual-beli tersebut tentu saja antara Golkar dengan pemerintah yang didukung sepenuhnya oleh Demokrat sebagai parpol-nya SBY.
Ternyata, di balik hiruk-pikuknya Rapat Paripurna DPR, 30 – 31 Maret 2012 yang membahas tentang rencana kenaikan BBM bersubsidi tersebut telah membuat “lupa” segenap anggota DPR terhadap keberadaan suatu pasal yang sebetulnya sangat berpotensi mengeruk dalam anggaran negara.
Ironisnya anggaran yang dibebankan kepada negara itu seharusnya merupakan tanggung jawab pihak swasta, tetapi melalui tahapan dugaan konspirasi dan jual-beli jasa politik tertentu berhasil dialihkan menjadi beban negara.
Itulah dugaan adanya “konspirasi terbaru”, berupa deal-deal politik di balik layar antara Presiden SBY/Demokrat dengan Aburizal Bakrie/Ketua Umum Golkar, peanggung jawab bencana Lumpur Lapindo yang telah berlangsung selama lebih dari 6 tahun itu. Beban-beban anggaran yang jumlah triliun rupiah yang harus menjadi tanggung jawab pihak Lapindo (Aburizal Bakrie) dengan enteng dipindahbebankan kepada negara.
Setelah biaya pembangunan kembali infrastruktur dibebankan kepada negara, kini anggaran untuk membayar ganti rugi warga pun dibebankan kepada negara lewat Pasal 18 UU APN-P 2012 (sumber: khasanahanakbangsa.com)
Entah disengaja ataukah tidak Rapat Paripurna DPR pada waktu itu menjadi hiruk-pikuk, disertai atraksi-atraksi dagelan bak anak-anak TK, dan pembahasan-pembahasan hal-hal tak substansial yang dipanjang-panjangkan waktunya. Seperti hanya untuk menentukan apakah batas waktu rapat diperpanjang ataukah tidak dibuat bertele-tele. Bahkan sampai harus ditentukan lewat voting!
Hanya untuk membahas setuju-tidaknya batas waktu rapat ditambah satu jam menjadi pukul 01.00 WIB dini hari, dari semula pukul 12.00 WIB memerlukan waktu sampai sekitar 30 menit. Alhasil ketika kesepakatan dicapai, waktu penambahan itu hanya tersisa 30 menit.
Lewat hiruk-pikuk yang mungkin saja direkayasa itu, semua konsentrasi anggota DPR tercurah pada masalah kenaikan harga BBM yang diatur lewat mekanisme APBN 2012 itu. Membuat mereka menjadi lupa dan “lupa” kalau ada satu pasal di dalam (RUU) APBN-P 2012 itu yang sangat merugikan keuangan negara. Akibatnya karena RUU APBN-P 2012 itu telah disahkan oleh DPR, maka otomatis pasal tersebut pun lolos.
Pasal itu adalah Pasal 18 UU APBN-P 2012, yang secara khusus mengatur tentang alokasi dana APBN untuk penanggulangan korban lumpur Lapindo di Sidoarjo. Padahal sebelumnya beban biaya ini sepenuhnya telah disepakati menjadi tanggung jawab pihak Lapindo.
Di dalam pasal 18 UU APBN-P 2012 itu ditentukan bahwa alokasi dana pada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) tahun anggaran 2012 dapat digunakan untuk melunasi :
a. Pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan di luar peta area terdampak pada tiga desa (Besuki, Kedungcangkring, dan Pejarakan);
b. Bantuan kontrak rumah, bantuan tunjangan hidup, biaya evakuasi dan pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan di luar peta area terdampak pada sembilan rukun tetangga di tiga kelurahan (Siring, Jatirejo, dan Mindi);
c. Bantuan kontrak rumah, bantuan tunjangan hidup, biaya evakuasi dan pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan pada wilayah di luar peta area terdampak lainnya yang ditetapkan melalui perpres.
Rupanya, selama ini, “kebaikan” Pemerintahan SBY kepada pihak Lapindo untuk menanggung biaya perbaikan dan penggantian infrastruktur, seperti membangun jalan arteri dan jalan tol Porong pengganti yang sudah menghabiskan uang negara beberapa triliun rupiah itu dirasakan belum cukup juga.
Spanduk gambar Aburizal Bakrie yang dibakar warga korban lumpur Lapindo, Maret 2012 (sumber: detik.com)
Maka dengan memanfaatkan momen niat pemerintahan SBY menaikkan harga BBM yang memerlukan dukungan politik Golkar, diam-diam diadakan jual-beli jasa politik tersebut. Deal-nya: Golkar akan mendukung pemerintah menaikkan harga BBM. Kompensasinya biaya untuk penangggulangan bencana lumpur Lapindo untuk membayar ganti rugi warga yang terkena dampak lumpur Lapindo juga “diambil-alih” negara lewat APN 2012.
Rupanya inilah yang membuat Aburizal Bakrie sempat memberi pernyataan yang menjanjikan bahwa penyelesaian proses pembayaran tanah/ganti rugi, dan lain-lain terkait korban lumpur Lapindo akan tuntas di tahun 2012 ini juga.
“Tahun ini akan selesai,” ujar Aburizal Bakrie usai meresmikan Kantor DPD Partai Golkar di Kabupaten Malang (detik.com, 15/03/2012).
Kalau kondisi pada waktu menjelang pembahasan kenaikan harga BBM di DPR pada 30-31 Maret 2012 itu tidak sampai sedemikian panasnya, kemungkinan Golkar akan mendukung sepenuhnya kenaikan harga BBM itu tanpa syarat. Yang berarti, kenaikan BBM terjadi pada 1 April 2012 lalu. Tapi, karena waktu itu suasana semakin panas oleh aksi unjuk rasa. Terutama sekali di luar Gedung DPR, maka “terpaksa” diambil jalan tengah, dengan membuat dan memasukkan Pasal 7 ayat 6a tersebut.
Pelaksanaan dari Pasal 18 UU APBN-P 2012 tersebut di atas sudah mulai dibicarakan secara resmi pada 1 April 2012 oleh Badan Anggaran DPR. Dana APBN itu dianggarakan untuk memberi ganti rugi kepada warga 64 RT. Badan Anggaran DPR itu telah sepakat untuk pencairan dana uang muka sebesar 20 persen dari seluruh biaya penggantian kerugian. atau sebesar Rp. 463.125.701.000, ditambah dengan anggaran jatah hidup warga sebesar Rp. 56.145.234.000. Jadi, dalam waktu dekat ini pemerintah sudah harus “membantu” Lapindo/Aburizal Bakrie dengan dana dari negara sebesar Rp. 519,27 miliar.
Delapan puluh persen sisa biaya ganti rugi warga korban lumpur Lapindo telah disepakati untuk dimasukkan dalam RABPN 2013.
Realisasi pencairan dana tersebut di atas hanya tinggal menunggu revisi keempat Perpres Nomor 14 Tahun 2007. “Menteri Keuangan dan Menteri PU sudah menandatangani draft-nya. Kini, pencaitan masih menunggu di meja Presiden,” kata Ketua Pansus Lumpur Lapindo DPRD Sidoarjo Emir Firdaus (Jawa Pos, 05/04/2012).
Perpres Nomor 14 Tahun 2007 itu memang sudah tiga kali direvisi Presiden SBY. Sekarang adalah revisi yang keempat. Semua revisi-revisi tersebut tersirat dengan jelas mengikuti situasi dan kondisi (politik) dalam rangka mengakomodasi kepentingan pihak Lapindo/Aburizal Bakrie. Sebagai wujud dari kompensasi-kompensasi dukungan politik yang diperoleh dari pihak Golkar, dan juga balas jasa dukungan keuangan Aburizal Bakrie dalam pilpres yang dimenangkan oleh SBY.
Demikianlah nasib bangsa dan negara ini ketika dipimpin oleh penguasa dan pengusaha seperti sekarang ini.
Sumber :
Harian Jawa Pos, Kamis, 05 April 2012.
kompas.com
Hacker Indonesia Tolak Kenaikan BBM
“BBM NAIK SBY TURUN JABATAN ! Pilih Rakyat apa Kapitalis Pak !”
Inilah kata-kata yang terpajang pada beberapa situs yang dibobol oleh hacker sebagai bentuk penolakan atas kenaikan harga BBM yang direncakan oleh Presiden, tidak saja ditentang melalui demonstrasi di jalanan, yang dilakukan oleh masyarakat, organisasi dan mahasiswa.
Hacker pun mulai bersuara menolak rencana kenaikan BBM yang direncanakan pemerintah dengan cara yang biasa mereka lakukan, yaitu dengan cara membobol situs.
Hacker dengan inisial ANONYMOUS “made in Jogja” membobol beberapa situs mulai dari situs pemerintahan sampai situs kampus dan situs umum menjadi korban. Pembobolan yang dilakukan tergolong tidak berbahaya dan merusak sistem, karena sifat dari pembobolan hanyalah sebatas deface terhadap salah satu halaman.
Berikut sejumlah situs yang jadi korban penyusupan:
http://jobfinder.com.my/fuck.html
http://bkd.jabarprov.go.id/root/bbm.html
http://diskes.jabarprov.go.id/root/bbm.html
http://bkpd.jabarprov.go.id/data/arsip/bbm.html
http://diperta.jabarprov.go.id/root/bbm.html
http://disbun.jabarprov.go.id/root/bbm.html
http://panakombali.com/bbm.html
http://limanusa.com/
http://smpn2salam.sch.id/bbm.html
http://smumuh1mtl.sch.id/
http://graendious.com/bbm.html
http://millermaki.com/bbm.html
http://enviroverks.com/BBM.html
http://advancedbass.com/BBM.HTM
http://dominations.com.my/BBM.HTM
http://itg-ind.com/BBM.HTM
http://myfatherbusiness.com/BBM.htm
http://emma.my/BBM.htm
http://motorssim.com/BBM.htm
http://sinberycorp.com.my/BBM.htm
http://healin.com.my/BBM.htm
http://besthearing.com.my/BBM.htm
http://gmpkaisar.com/BBM.htm
http://mam.org.my/BBM.htm
http://colourlivinghouse.com/BBM.htm
http://hyperlube.com.my/BBM.htm
http://citrineone.com/BBM.htm
http://ecoresourcesintl.com/BBM.htm
http://35tahun.uns.ac.id/bbm.html
http://36tahun.uns.ac.id/bbm.html
http://sim.uns.ac.id/bbm.html
http://arsip.uns.ac.id/
http://infolab.uns.ac.id/bbm.html
Beberapa situs sudah bisa diperbaiki dan ada juga yang masih dalam perbaikan
http://disbun.jabarprov.go.id/root/ (AntiGalau)
http://diperta.jabarprov.go.id/root/bbm.html (telah di perbaiki)
http://bkd.jabarprov.go.id/root/bbm.html (telah di perbaiki)
http://diskes.jabarprov.go.id/root/bbm.html (telah di perbaiki)
http://arsip.uns.ac.id/ Masih ada situs lainnya.
sumber : http://online-media.lintas.me/go/cgeatpe.blogspot.com/hacker-tolak-kenaikan-bbm-puluhan-situs-pemerintah-dan-kampus-di-deface/#
BBM naik tinggi, Orang pintar tarik subsidi
lahir awal januari menjelang pemilu
galang rambu anarki dengarlah
terompet tahun baru menyambutmu
galang rambu anarki ingatlah
tangisan pertamamu ditandai bbm
membumbung tinggi (melambung)
maafkan kedua orangtuamu
kalau tak mampu beli susu
bbm naik tinggi
susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
mungkin bayi kurang gizi (anak kami)
galang rambu anarki anakku
cepatlah besar matahariku
menangis yang keras, janganlah ragu
tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
doa kami di nadimu
Judul : Galang Rambu Anarki
Penyanyi / Artist : Iwan Fals
Dilagu ini tersirat banyak makna yang seharusnya kita sudah sangat paham dan mengetahui karena BBM naik bukan hanya sekali. Makna yang paling kental dari lagu yang diatas adalah hubungan BBM (Bahan Bakar Minyak) dengan susu (kebutuhan pokok). Dimana setiap kenaikan BBM pasti diiringi dengan meroketnya harga-harga kebutuhan pokok.
Kita jangan mau di sempitkan oleh kenaikan BBM yang hanya berimbas bagi pengendara kendaraan bermotor. Fungsi BBM sangat besar dan vital karena pensuplay kebutuhan sangat vital .
Dan produksi bahan pokok yang membutuhkan mereka pasti membengkak harganya yang berimbas meroketnya harga-harga kebutuhan pokok.
Pernah anda berfikir tentang kehidupan orang-orang yang sangat kekurangan?
Dana BLT Dan beras raskin dari pemerintah pun banyak yang diselewengkan para oknum.
Seharusnya pemerintah pun bisa lebih mengawasi aliran dana tersebut agar sampai ke tangan orang yang berhak mendapatkannya.
Terima Kasih
Macan, Simbol Raja Peredam Kekacauan
Karena singa itu terlalu kejam, Dewa Utama mau menyingkirkan singa dari struktur shio. Tetapi Dewa Utama tidak bisa begitu saja melakukannya karena singa adalah raja dari segala raja binatang. Kalau singa mau disingkirkan, perlu binatang baru untuk mengontrol binatang-binatang yang ada. Dia teringat sama macan.
Macan sendiri adalah makhluk yang tidak penting di dunia manusia, lanjut legenda yang ada. Namun, ketika macan belajar keahlian bertarung dari kucing, sang macan menjadi ksatria gagah berani. Semua binatang yang menantang dia akan mati atau luka parah sekali. Macan yang selalu menang dalam perkelahian menjadi terkenal karena keahliannya.
Karena macan menjadi sangat terkenal, Dewa Utama memanggilnya ke kahyangan. Setibanya di sana, macan pun berhasil mengalahkan semua ksatria Dewa Utama. Setelah memenangkan semua pertempuran, macan pun menjadi salah satu ksatria penting Dewa Utama.
Aksara raja

Macan kemudian meminta persyaratan untuk setiap perkelahian yang dimenangkan, ia ingin mendapat penghargaan. Permintaannya dikabulkan oleh Dewa Utama. Setelah tiba di bumi, macan mempelajari kalau singa, beruang, dan kuda adalah binatang paling kuat. Macan menantang semua dan menang.
Ketika berbagai makhluk jahat mendengar kemenangan macan, semua bersembunyi di hutan yang tidak berpenghuni dan tidak pernah terlihat lagi. Seluruh umat manusia berterima kasih kepada macan karena mengalahkan makhluk-makhluk jahat.
Macan pun kembali ke kahyangan. Karena macan telah menang tiga kali, Dewa Utama menempatkan tiga garis utama di kening sang macan. Lewat beberapa waktu, dunia kembali dikacaukan oleh seekor kura-kura yang memiliki kekuatan magis jahat. Bumi dibanjiri air bah oleh kura-kura tersebut.
Macan kembali dikirim ke bumi dan membunuh kura-kura jahat tersebut. Dewa Utama kemudian memberikan penghargaan dengan menambah garis horizontal di tengah tiga garis yang dihadiahkan di kening macan. Penambahan garis ini membentuk aksara China ”wang” yang berarti raja. Aksara kanji ”wang” ini sampai sekarang masih terlihat di kening macan.
Ketika Dewa Utama mendengar kebrutalan singa di dunia, diputuskan status shio singa dicopot dan macan dipilih untuk menggantikan singa dalam strata shio kepercayaan China. Selain memiliki status shio, macan pun dinobatkan sebagai raja dari segala binatang. Macan dalam legenda China disimbolkan sebagai peredam kekacauan yang terjadi di bumi.
Sumber dongeng dari Kompas.com
http://nagapasha.blogspot.com
8 Sumber Energi Alternatif Pengganti BBM
1. Ethanol
Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung dan gandum. Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga pangan dan ketersediannya.
2. Gas Alam
Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, emisi yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak.
3. Listrik
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, seperti baterai. Tenaga listrik dapat diisi ulang dan disimpan dalam baterai. Bahan bakar ini menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun sebagian dari sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan meninggalkan gas karbon.
4. Hidrogen
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
5. Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar. Propana menghasilkan emisi lebih sedikit dibandingkan bensin, namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat.
6. Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang. Mesin kendaraan dapat menggunakan biodiesel yang masih murni, maupun biodiesel yang telah dicampur dengan minyak. Biodiesel mengurangi polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini.
7. Methanol

Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol sebagai bahan bakar.
8. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel.
Bukti Gagalnya Pemerintah Dengan Rencana Menaikkan Harga BBM

Semestinya kebijakan pemerintah itu memberikan manfaat. Mestinya pemerintah tidak hanya melihat pembatasan subsidi dari untung penghematan anggaran saja, tapi harus dilihat dampaknya secara umum. Harus dicermati agar jangan sampai langkah menaikan BBM ini mengganggu daya beli masyarakat dan daya saing industri. Kalau kita cuma mau menghemat APBN saja, tapi mengurangi daya beli dan daya saing, maka dampaknya bisa lebih besar nilainya terhadap perekonomian nasional.
Masyarakat jangan diberikan hukuman karena konsumsinya terlalu banyak dengan kebijakan ini. Selesaikan saja kebocoran-kebocoran dari penyaluran subsidi BBM atau kebocoran-kebocoran pemerintah lainnya untuk menghindari dampak yang lebih luas. Jangan bocornya belum ditambah, rakyat yang disuruh menanggung hal ini. Kebijakan menaikan harga BBM seperti ini namanya kebijakan gampangan dan tidak berpihak pada rakyat.
Program konversi BBM ke gas yang seharusnya bisa mengembangkan industri baru seperti indusrti konverter mesin, namun karena tidak bisa memproduksi sendiri, akhinya konverter itu harus diimpor. Otomatis, itu menguntungkan negara lain.
Bagaimana mau mengkonversi BBM ke gas, kalau gasnya saja tidak ada di pasar. Program konversi ini seharusnya juga berdampak pada sektor industri lainnya. Misalnya bisa diciptakan produk konverter buatan Indonesia sehingga terbuka lapangan kerja. Kalau mau konversi semua mobil misalnya ke gas, kan ada jutaan konverter yang bisa diproduksi. Tapi karena tidak dipikirkan panjang dan hanya dipikirkan 3 bulan dan langsung dilaksanakan maka konverter pun terpaksa harus import dan mahal sehingga program ini tidak berjalan.
Bimbim Slank juga Tolak Kenaikan BBM : Sistem Kapitalis Gagal Total, Dunia Butuh Sesuatu Yang Baru
Hal ini dikatakan Bimbim terkait dengan rencana pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada April mendatang. Menurut Bimbim, Indonesia adalah salah satu negara yang menghasilkan minyak, namun menjadi ironis apabila pemerintah masih membeli minyak mentah dari pasar Internasional. Hal itu pula yang membuat dirinya sangat tidak setuju dengan kebijakan kenaikan harga BBM.
referensi :
http://mobile.seruu.com
http://www.lensaindonesia.com
Mengapa Orang Sunda Tidak Ada Yang Jadi Presiden?

Hal ini nampaknya tidak berlebihan bila ternyata yang jadi presiden sebagai pemenang pemilu adalah: “soekarno”, “soeharto” dan “yudoyono”, adapun habibie, gusdur dan megawati, adalah presiden yang dipilih akibat dari peralihan saja.
Namun demikian hampir dari semuanya mereka adalah berasal dari orang Jawa, hal ini tentunya tidak berlebihan karena menurut data statistik pun jumlah penduduk Indonesia itu hampir separuhnya lebih adalah suku Jawa, sehingga peluang / probabilitasnya sangat besar dibandingkan yg lainnya, apalagi sekarang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Di balik itu semua, bila melihat kembali ke Sejarah Bangsa nampaknya hampir seluruh Pemimpin Bangsa ini cara kepemimpinannya merujuk kepada falsafah dari Gadjah Mada, yang terkenal dengan “Sumpah Palapa” nya (tahun 1331), dan gaya kepemimpinannya pun nampaknya tidak lebihnya adalah merupakan ‘reinkarnasi’ dari cara kepemimpinan seorang Patih Gadjah Mada.
Bila dilihat secara garis besar, kaidah kepemimpinan Gadjah Mada dapat diklasifikasikan menjadi tiga dimensi, yaitu:Spiritual, Moral, dan Manajerial.
Dimensi Spiritual terdiri dari tiga prinsip, yaitu:
1. 1. Wijaya: tenang, sabar, bijaksana;
2. 2. Masihi Samasta Bhuwana: mencintai alam semesta; dan
3. 3. Prasaja: hidup sederhana.
Dimensi Moral terdiri dari enam prinsip, yaitu:
1. 4. Mantriwira: berani membela dan menegakkan kebenaran dan keadilan;
2. 5. SarJawa Upasama: rendah hati;
3. 6. Tan Satrsna: tidak pilih kasih;
4. 7. Sumantri: tegas, jujur, bersih, berwibawa;
5. 8. Sih Samasta Bhuwana: dicintai segenap lapisan masyarakat dan mencintai rakyat;
6. 9. Nagara Gineng Pratijna: mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, golongan, dan keluarga.
Dimensi Manajerial terdiri dari sembilan prinsip, yaitu:
1. 10. Natangguan: Mendapat dan menjaga kepercayaan dari masyarakat;
2. 11. Satya Bhakti Prabhu: loyal dan setia kepada nusa dan bangsa;
3. 12. Wagmiwag: pandai bicara dengan sopan;
4. 13. Wicaksaneng Naya: pandai diplomasi, strategi, dan siasat;
5. 14. Dhirotsaha: rajin dan tekun bekerja dan mengabdi untuk kepentingan umum;
6. 15. Dibyacitta: lapang dada dan bersedia menerima pendapat orang lain;
7. 16. Nayaken Musuh: menguasai musuh dari dalam dan dari luar;
8. 17. Ambek Paramartha: pandai menentukan prioritas yang penting;
9. 18. Waspada Purwartha: selalu waspada dan introspeksi untuk melakukan perbaikan.
Prinsip-prinsip tersebut dijadikan sebagai sumber dari filsafat dan way of life yang diyakininya, dan mencerminkan spiritualitas Jawa yang bersifat holistic spirituality, yang memberikan inspirasi pandangan hidup pada Gadjah Mada.
Kenapa Orang Sunda Tidak Mau dibilang Jawa ?
Ketika saya bepergian keluar negara dari Indonesia, atau bahkan pergi keluar pulau Jawa seperti ke Bali, Sumatera atau Kalimantan, orang akan memanggil saya sebagai orang Jawa. Itu dikarenakan memiliki KTP Bandung yang memang terletak di Pulau Jawa,
Padahal, bagi masyarakat di pulau Jawa bagian Barat atau lebih dikenal dengan propinsi Jawa Barat, mereka tidak bisa disebut sebagai ‘orang Jawa’ atau berasal dari ‘suku Jawa’. Penduduk di provinsi ini lebih dikenal dengan sebutan ‘orang Sunda’ atau ‘suku Sunda’, sementara daerahnya sering terkenal dengan sebutan ‘Tatar Sunda’, PaSundan, atau ‘Bumi Parahyangan’ dengan Bandung sebagai pusatnya.
Kultur Budaya
Suku Sunda atau masyarakat Sunda merupakan mayoritas penduduk Jawa Barat. Dalam catatan sejarah, pada tahun 1851 suku Sunda sudah merupakan penduduk terbesar di Jawa Barat yang berjumlah 786.000 jiwa. Pada tahun 2008, suku Sunda diperkirakan berjumlah lebih kurang 34 juta jiwa.
Secara fisik sulit dibedakan antara orang Sunda dan orang Jawa yang sama-sama mendiami Pulau Jawa. Perbedaan yang nampak sebagai penduduk Pulau Jawa, akan tampak jelas ditinjau dari segi kebudayaannya, termasuk bahasa, jenis makanan yang disukai dan kesenian yang dimiliki.
Berbeda dengan ‘suku Jawa’ yang mayoritas hidup di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, suku Sunda tidak menggunakan bahasa Jawa tetapi bahasa ‘Sunda’.
Bahasa Jawa dan bahasa Sunda jelas memiliki perbedaan yang signifikan. Selain memang mempunyai perbedaan ejaan, pengucapan dan arti, bahasa Jawa lebih dominant dengan penggunaan vocal ‘O’ diakhir sebuah kata baik itu dalam pemberian nama orang atau nama tempat, seperti Sukarno, Suharto, Yudhoyono, Purwokerto, Solo dan Ponorogo. Sementara bahasa Sunda lebih dominant berakhiran huruf ‘A’ seperti Nana Sutresna, Wiranata, Iskandar Dinata, Purwakarta dan Majalaya.
Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, suku Sunda dikenal sebagai masyarakat yang senang memakan sayuran atau daun-daunan sebagai ‘lalaban’ (sayuran yang dimakan mentah-mentah dengan sambal). Bagi orang Sunda, dedaunan dan sambal merupakan salah satu menu utama setiap makan selain tentunya lauk pauk lain seperti ikan dan daging.
Selain kebudayaan dan makanan, salah satu karakteristik orang Sunda adalah terkenal dengan karakternya yang lembut, tidak ngotot dan tidak keras. Mereka bersikap baik terhadap kaum pendatang atau dalam bahasa Sunda ‘someaah hade ka semah’.
Karena sifat inilah tak heran kalau penetrasi agama Islam ke daerah Sunda ketika pertama kali Islam datang, sangat mudah diterima oleh suku ini. Sebagaimana mayoritas penduduk Indonesia, Islam merupakan agama mayoritas orang Sunda. Yang membedakannya, kelekatan (attachment) orang Sunda terhadap Islam dipandang lebih kuat dibanding dengan orang Jawa pada umumnya. Meskipun tentunya tidak sekuat orang Madura dan Bugis di Makassar.
Karena karakternya yang lembut banyak orang berasumsi bahwa orang Sunda ‘kurang fight’, kurang berambisi dalam menggapai jabatan. Mereka mempunyai sifat ‘mengalah’ daripada harus bersaing dalam memperebutkan suatu jabatan. Tidak heran kalau dalam sejarah Indonesia, kurang sekali tokoh-tokoh Sunda yang menjadi pemimpin di tingkat Nasional dibandingkan dengan Orang Jawa.
Contohnya, tidak ada satupun presiden Indonesia yang berasal dari suku Sunda, bahkan dari sembilan orang wakil presiden yang pernah menjabat sejak zaman Presiden pertama Soekarno sampai sekarang Presiden Yudhoyono, hanya seorang yang berasal dari suku Sunda yaitu Umar Wirahadikusuma yang pernah menjabat sebagai wakil presiden di zaman Presiden Soeharto.
Bila dilihat dari unsur sosial dan budaya seperti tersebut di atas, orang dari tatar Sunda memang tidak sama dengan Jawa, sehingga dengan demikian walaupun tinggal di satu pulau, tetap saja tidak bisa disamakan. Namun nampaknya faktor alam yang “lohjinawi” itulah yang membentuk karakter dan kepribadian seperti itu, sehingga membentuk kultur budaya dan perilaku yang membedakan dengan orang Jawa.
Perang Bubat

Peristiwa Perang Bubat diawali dari niat Prabu Hayam Wuruk yang ingin memperistri putri Dyah Pitaloka Citraresmi dari Negeri Sunda. Konon ketertarikan Hayam Wuruk terhadap putri tersebut karena beredarnya lukisan sang putri di Majapahit; yang dilukis secara diam-diam oleh seorang seniman pada masa itu, bernama Sungging Prabangkara.
Namun catatan sejarah Pajajaran yang ditulis Saleh Danasasmita dan Naskah Perang Bubat yang ditulis Yoseph Iskandar menyebutkan bahwa niat pernikahan itu adalah untuk mempererat tali persaudaraan yang telah lama putus antara Majapahit dan Sunda. Raden Wijaya yang menjadi pendiri kerajaan Majapahit, dianggap keturunan Sunda dari Dyah Lembu Tal dan suaminya yaitu Rakeyan Jayadarma, raja kerajaan Sunda. Hal ini juga tercatat dalam Pustaka Rajyatajya i Bhumi Nusantara parwa II sarga 3. Dalam Babad Tanah Jawi, Raden Wijaya disebut pula dengan nama Jaka Susuruh dari Pajajaran.
Hayam Wuruk memutuskan untuk memperistri Dyah Pitaloka. Atas restu dari keluarga kerajaan, Hayam Wuruk mengirimkan surat kehormatan kepada Maharaja Linggabuana untuk melamarnya. Upacara pernikahan dilangsungkan di Majapahit. Pihak dewan kerajaan Negeri Sunda sendiri sebenarnya keberatan, terutama Mangkubuminya yaitu Hyang Bunisora Suradipati. Ini karena menurut adat yang berlaku di Nusantara pada saat itu, tidak lazim pihak pengantin perempuan datang kepada pihak pengantin lelaki. Selain itu ada dugaan bahwa hal tersebut adalah jebakan diplomatik Majapahit yang saat itu sedang melebarkan kekuasaannya.
Linggabuana memutuskan untuk tetap berangkat ke Majapahit, karena rasa persaudaraan yang sudah ada dari garis leluhur dua negara tersebut. Berangkatlah Linggabuana bersama rombongan Sunda ke Majapahit, dan diterima serta ditempatkan di Pesanggrahan Bubat.
Melihat Raja Sunda datang ke Bubat beserta permaisuri dan putri Dyah Pitaloka dengan diiringi sedikit prajurit, maka timbul niat lain dari Mahapatih Gadjah Mada yaitu untuk menguasai Kerajaan Sunda, sebab untuk memenuhi Sumpah Palapa yang dibuatnya tersebut, maka dari seluruh kerajaan di Nusantara yang sudah ditaklukkan hanya kerajaan Sundalah yang belum dikuasai Majapahit. Dengan maksud tersebut dibuatlah alasan oleh Gadjah Mada yang menganggap bahwa kedatangan rombongan Sunda di Pesanggrahan Bubat sebagai bentuk penyerahan diri Kerajaan Sunda kepada Majapahit, sesuai dengan Sumpah Palapa yang pernah ia ucapkan pada masa sebelum Hayam Wuruk naik tahta. Ia mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Dyah Pitaloka bukan sebagai pengantin, tetapi sebagai tanda takluk Negeri Sunda dan mengakui superioritas Majapahit atas Sunda di Nusantara. Hayam Wuruk sendiri menurut Kidung Sundayana disebutkan bimbang atas permasalah tersebut, karena Gadjah Mada adalah Mahapatih yang diandalkan Majapahit pada saat itu.
Kemudian terjadi insiden perselisihan antara utusan Linggabuana dengan Gadjah Mada. Perselisihan ini diakhiri dengan dimaki-makinya Gadjah Mada oleh utusan Negeri Sunda yang terkejut bahwa kedatangan mereka hanya untuk memberikan tanda takluk dan mengakui superioritas Majapahit, bukan karena undangan sebelumnya. Namun Gadjah Mada tetap dalam posisi semula.
Belum lagi Hayam Wuruk memberikan putusannya, Gadjah Mada sudah mengerahkan pasukannya (Bhayangkara) ke Pesanggrahan Bubat dan mengancam Linggabuana untuk mengakui superioritas Majapahit. Demi mempertahankan kehormatan sebagai ksatria Sunda, Linggabuana menolak tekanan itu. Terjadilah peperangan yang tidak seimbang antara Gadjah Mada dengan pasukannya yang berjumlah besar, melawan Linggabuana dengan pasukan pengawal kerajaan (Balamati) yang berjumlah kecil serta para pejabat dan menteri kerajaan yang ikut dalam kunjungan itu. Peristiwa itu berakhir dengan gugurnya Linggabuana, para menteri dan pejabat kerajaan Sunda, serta putri Dyah Pitaloka.
Hayam Wuruk menyesalkan tindakan ini dan mengirimkan utusan (darmadyaksa) dari Bali – yang saat itu berada di Majapahit untuk menyaksikan pernikahan antara Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka – untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Mangkubumi Hyang Bunisora Suradipati yang menjadi pejabat sementara raja Negeri Sunda, serta menyampaikan bahwa semua peristiwa ini akan dimuat dalam Kidung Sunda atau Kidung Sundayana (di Bali dikenal sebagai Geguritan Sunda) agar diambil hikmahnya.
Akibat peristiwa Bubat ini, dikatakan dalam catatan tersebut bahwa hubungan Hayam Wuruk dengan Gadjah Mada menjadi renggang. Gadjah Mada sendiri tetap menjabat Mahapatih sampai wafatnya (1364). Akibat peristiwa ini pula, di kalangan kerabat Negeri Sunda diberlakukan peraturan esti larangan ti kaluaran, yang isinya diantaranya tidak boleh menikah dari luar lingkungan kerabat Sunda, atau sebagian lagi mengatakan tidak boleh menikah dengan pihak timur negeri Sunda (Majapahit).
Dengan demikian nampaknya kejadian seperti tersebut di atas telah membuat orang dari tatar Sunda, tidak menerima kebijakan politik dari Gadjah Mada tersebut, walau tujuannya untuk mempersatukan kerajaan-kerajaan di Nusantara itu, namun caranya seperti itu ‘tidak elegant’ dan telah melukai harkat martabat dan harga diri orang Sunda, sehingga sampai kini di wilayah tatar Sunda itu tidak ada nama Jalan Gadjah Mada atau Hayam Wuruk.
Nah…., bila kembali kepada pertanyaan di atas:”Kenapa Orang Dari Tatar Sunda Tidak Ada yang Jadi Presiden?“ nampaknya memang kalau mau jadi Pemimpin Negeri di negeri ini, harus berani seperti Gadjah Mada tersebut, sehingga wajar saja saat ini Partai-Partai / Golongan Politik itu tidak lebihnya seperti “reinkarnasi” dari jaman kerajaan Majapahit,kawan dapat menjadi lawan demi kekuasaaan !
Namun bukan berarti orang Sunda itu tidak bisa jadi pemimpin, akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa menerima norma-norma bila harus seperti Gadjah Mada itu yang cenderung ‘licik’ dan ‘menghalalkan segala cara’ demi kekuasan. Hal itulah rupanya yang membuat orang dari tatar Sunda tidak tertarik untuk menjadi pemimpin di negeri ini karena tidak sesuai dengan tabiat dan norma-norma kehidupannya.
Adapun selama ini orang dari tatar Sunda itu cocoknya hanya jadi pemimpin untuk di daerahnya sendiri, walau sebenarnya menurut sejarah tersebut di atas, kerajaan Sunda Padjadjaran adalah Kerajaan Besar yang memliki ‘Komara’ dan‘Wibawa’ dan satu-satunya kerajaan yang tidak terkalahkan oleh Majapahit !
Akan tetapi rupanya hal itu pada saat ini sudah tidak menjadi keharusan lagi, karena sekarang Partai Politiklah yang menentukan untuk menjadi Pemimpin. Hal ini nampaknya pengaruh unsur politik lebih dominan dalam kehidupan masyarakatnya sehingga norma-norma Budaya Sunda itu terkalahkan oleh kepentingan politik dan kekuasaan.
Namun bagaimanapun seharusnya “Bangsa yang baik itu adalah bangsa yang menghargai Sejarah dan Budayanya”, sehingga dengan demikian nilai-nilai luhur kultur budaya tersebut tidak hilang ditelan jaman, dan tentunya hal itu tidak bisa hanya dijadikan slogan “nyandang kahayang” namun harus dapat diwujudkannya menjadi kenyataan, sehingga“dina budaya urang napak, tina budaya urang ngapak” dapat tercapai !
Semoga hal ini dapat menjadi pemacu semangat generasi muda selanjutnya untuk “BANGKIT” kembali dan tidak terbuai oleh jebakan politik yang cenderung menghalalkan segala cara. SEMOGA…!
Ditulis oleh Urang Wado, (Ir.H.Surahman,M.Tech,M.Eng,MBA)
source from here
Isi Maklumat Dari Wakil Rakyat
Disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun berada. Bahwa sehubungan dengan pemberitaan yang terus menerus memojokkan Kami sebagai Wakil Rakyat Indonesia, maka diberitahukan bahwa Kami Wakil Rakyat sesungguhnya telah menjalankan Amanah Kami dengan sebaik-baiknya dalam mewakili Rakyat Indonesia; sebagai berikut :
1. Rakyat Indonesia mau Kaya, sudah Kami Wakili.
2. Rakyat Indonesia mau Mobil Mewah, sudah Kami Wakili.
3. Rakyat Indonesia mau Rumah Mewah, sudah Kami Wakili.
4. Rakyat Indonesia mau Gaji Besar/Gede, sudah Kami Wakili.
5. Rakyat Indonesia mau Pelesir ke Luar Negeri, sudah Kami Wakili.
6. Rakyat Indonesia mau Bekerja di Gedung Besar dan Mewah, akan Kami Wakili.
7. Rakyat Indonesia mau Duduk di Kursi Mewah, akan Kami Wakili.
8. Rakyat Indonesia mau WC dan Kamar Mandi Mewah, juga akan Kami Wakili.
9. Termasuk jika Rakyat Indonesia mau Main Wanita, sudah Kami Wakili.
10. Demikian juga, jika Rakyat Indonesia mau Tidur Nyenyak di Ruangan ber AC, sudah Kami Wakili.
Jadi, semua kemauan Rakyat Indonesia, sudah dan akan Kami Wakili. Maka Wakil Rakyat menghimbau agar Rakyat Indonesia dapat tetap tenang dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya.
Terima kasih,
source from : http://duniamaya999.wordpress.com
http://nagapasha.blogspot.com
TAHUN 2012 PAJAK KENDARAAN BERMOTOR NAIK

Penyesuaian tarif ini dikatakan, Drs. H Bambang Heryanti MSI, Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, untuk kendaraan bermotor pribadi kepemilikan pertama naik sebesar 1.75 persen, angkutan umum naik 1 persen dan tarif pajak kendaraan bermotor alat berat dan alat-alat besar mengalami kenaikan 0.2 persen dari nilai jual kendaraan bermotor.
Sementara untuk kepemilikan kendaraan bermotor pribadi kedua dan seterusnya berdasarkan atas nama dan alamat yang sama ditetapkan secara progresif seperti PKB Kepemilikan kedua sebesar 2.25 persen, ketiga 2.75 persen, Keempat 3.35 persen dan kelima 3.75 persen.
Sedangkan untuk kendaraan bermotor pemerintah, pemda, tni dan polri, ambulans, pemadam kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan sebesar 0.5 persen.
Makanya jangan KAGET kalo bayar pajak motor pasti naik apalagi yang punya motornya lebih dari satu ...
referensi ::; sumedangonline.com
http://nagapasha.blogspot.com