tt
On Minggu, 29 April 2012
Pernah saya menemani seorang teman yang menangis tersedu-sedu mengiringi jenazah ibunda tercinta ke liang lahat. Satu hal yang sangat membuatnya bersedih dan perih selama ibundanya masih hidup, dia kurang memperhatikannya. Bahkan sekedar mendengarkan keluh kesah atau bertegur sapa. Dirinya terlalu sibuk dengan mengejar karier. Selama satu bulan lalu dia baru mengetahui karena ibundanya sakit kronis setelah dirawat di Rumah Sakit sampai akhirnya ibunda menghembuskan napas. Penyesalan tiada terperih. Tiada lagi kesempatan kedua kali. Masih terbayang ibundanya selalu memeluk dan mencium ketika dia masih kecil sedang sakit. Selalu membisikkan kata betapa sayang ibundanya kepada dirinya. Anak laki-laki kesayangannya. Air matanya menetes deras. Senyumnya yang tulus selalu menyambutnya sewaktu pulang sekolah. Cinta dan kasih sayang ibundanya yang begitu besar sejak ayahnya meninggal dunia diusia balita. Tangisan dan atmosphere mata penyesalan karena belum mampu membalas cinta dan kasih sayang ibunda tercintanya. Sahabatku, Maknanya bagi kita adalah betapa berartinya kita menghargai, membahagiakan dan mencurahkan kasih sayang kepada orang-orang yang kita cintai. Kepada ayah, ibu kita, pasangan, anak dan orang-orang yang kita cintai. Jangan kehilangan kesempatan, jangan pernah menunda-nundanya, akan membuat penyesalan seumur hidup kita sebab bila orang yang kita cintai sudah menghembuskan napasnya yang terakhir, tidak akan ada yang bisa kita lakukan, kesempatan tidak akan pernah datang kembali, yang ada hanyalah Penyesalan.
sumber: http://artikel.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/aktifitas/sayangilah-sebelum-terlambat.html